Tearmoon Empire Story I - Bab 27

Settings:
Tearmoon Empire Story (WN)
Arc 1 - Tuan Putri Yang Terpancung


Src: https://ncode.syosetu.com/n8920ex/27




27 - Putri Duke Beluga


Bahkan di Akademi St. Noel ini dimana putra-putri muda penguasa dari penjuru benua berkumpul, Ada beberapa pengecualian dimana Mia harus menjaga sikap dengan benar.
Kekaisaran Tearmoon adalah salah satu dari dua kekuatan terbesar di benua ini.
Oleh karenanya, Mia, yang merupakan putri pertama kaisar, memiliki otoritas yang tak tertandingi. Satu-satunya pengecualian adalah Pangeran Shion dari Kerajaan Sankland.
Namun,

"Anda adalah...."

Dari beberapa pengecualian itu, satu muncul dihadapannya, karenanya Mia bangun dan berdiri dengan tegap.

"Nona Rafina."

Rafina Orca Beluga.
Dia adalah putri tertua dari Orleans, Duke dari Beluga, yang memerintah Kepangeranan (Keadipatian) Beluga tempat dimana Akademi St. Noel dibangun.

Jika ingatan Mia benar, Saat ini Rafina berusia 14 tahun, dua tahun lebih tua dari Mia. Sejak dia menghadiri Akademi, dia adalah sosok paling berkuasa yang telah menjadi Presiden Dewan Siswa Akademi St. Noel.
Selain itu, Kepangeranan Beluga adalah tempat suci bagi agama yang dianut dan yakini oleh negara-negara sekitar. Dan Rafina adalah sosok yang berada dipuncak itu, Sehingga bagi Mia dia adalah orang yang tidak bisa diremehkan.

Dia tidak boleh meremehkannya....., Sejujurnya, dia adalah sosok yang mengerikan.

"Senang tuk bertemu dengan anda untuk pertama kalinya, Nona Rafina. Diriku adalah...."
"Yang Mulia Tuan Putri Mia Luna Tearmoon. Saya merasa senang untuk bisa bertemu dengan dirimu. Saya sudah mendengar dari rumor."

Mendengar perkataan itu, Mia tiba-tiba terhenti.
Itu adalah suatu hal yang begitu mengejutkan untuk mendapati seorang Rafina mengetahui namanya.

Pada garis waktu yang sebelumnya, Mia mencoba untuk mendekati Rafina.
Kekuatan Rafina begitu menarik mata Mia, dan dia menjadi sosok yang sangat ingin dia miliki hubungan persahabatan.
Namun, meskipun dia telah menghadiagi berbagai macam hadiah, mengundangnya untuk pesta minum teh, serta melakukan segala macam upaya dan hal yang ia bisa, dia tidak bisa membangun hubungan persahabatan dengannya.

Sebaliknya, Rafina bahkan sama sekali tidak mengingat nama Mia.
Diterjemahkan oleh: pemudatunawisata.my.id
Setiap kali bertemu, Rafina seolah melihat Mia adalah sesuatu yang sama sekali tidak berharga dan berguna. Harga diri Mia tercabik-cabik, dan pada akhirnya dia menjadi takut padanya.

Namun meski begitu.....,

――Mengapa dia bisa mengetahui nama diriku!?

Rafina tersenyum lembut pada Mia yang sedang berdiri terdiam.

"Jika anda tetap berdiri disana, anda akan masuk angin. Silakan, mari nikmati mandi bersama-sama."

Tentunya, ketika dia perhatikan tubuhnya telah menjadi sedikit kedinginan. Akan tetapi.....

――Untuk mendapati dia bersikap baik padaku, itu agak menakutkan.

Waspada, Mia mencelupkan kakinya ke dalam bak mandi perlahan.

"Ka...., kalau begitu, Diriku akan senang hati menerima tawaran anda."

Lalu Mia menyadari segera.
Anne yang sama-sama mendapati dirinya kedinginan. Tetapi, seperti yang diharapkan, dia tidak bisa membenamkan dirinya dalam bak mandi yang sama didepan Rafina.
Dengan demikian, dia tidak punya pilihan untuk kembali ke kamarnya, tetapi jika hal itu terjadi, Mia akan ditinggal sendirian bersama Rafina.

――So, sosok yang menakutkan sepertinya, diriku tidak akan mampu berurusan dengannya!

Mia berusia 20 tahun dalam garis waktu sebelumnya, Sedangkan Rafina yang berada didepannya berusia 14 tahun.
Itu tidaklah berlabihan untuk mengatakan kalau pihak lain adalah yang lebih muda.
Meskipun begitu, bagaimanapun dengan hati Mia yang kecil, dia tidak bisa untuk tidak gemetaran pada kebesaran yang merembes keluar dari pihak lain.

"Pembantu yang ada disana juga silakan kemari."

Didalam konflik batin yang sengit, Mia terhenti tiba-tiba atas tawaran yang tidak terduga itu.

"Ditempat ini dimana tidak ada yang mengenakan seutas benang, tidak ada pakaian Tuan Putri, Bangsawan, maupun Negara, hanya orang dengan orang. Bukankah anda juga berpikiran demikian, Tuan Putri Mia?"
"Ya! Itu benar! Anne, seperti yang telah dikatakan Nona Rafina, ayo masuk, berendam di sebelah diriku!"

Sungguh beruntung bagi Mia.

"Te, tetapi....."

Pada awalnya Anne tampak takut, tapi karena Mia menarik tangannya, akhirnya dia mulai menyerah....

"Baik, saya mengerti."

Anne mengatakn itu dengan enggan lalu mencelupkan dirinya dari bibir bak mandi.

"Engkau tidak akan menghangatkan dirimu kalau tetap disana. Ayo lebih mendekat kemari."

Mia meraih tangan Anne memeluk dan menarik kearahnya. Rafina melihat pemandangan itu dan tersenyum kecil.

"Fufu, kalian benar-benar sangat akrab ya."
"Itu tentu saja, Anne adalah pungawaku yang terpercaya."

Jadi, jika itu menjadi suatu pertengkaran, tidak peduli seberapa agungnya pihak lawan, dengan punggawa terpercayanya yang tidak akan berkhianat disisinya, itu akan menjadi dua lawan satu.

"Pu.... punggawa terpercaya?"

Sementara itu, Anne sedang hampir menangis.
Dengan tulus dia telah melayani Mia, akan tetapi dia tidak pernah berpikir dia adalan seorang pembantu yang baik. Sebaliknya, dia telah melakukan banyak kesalahan.
Bagi Anne perkataan Mia sudah cukup untuk menjadi penghargaan baginya.

......Ketidaktahuan adalah kebahagiaan hakiki, itu adalah kalimat yang sering tikatakan padanya.

Namun, kata "Punggawa Terpercaya" bukanlah kepalsuan, bahkan jika Anne mengetahui isi hati Mia, dia mungkin akan sedikit kecewa, tapi...

"Fufu, begitu. Tentunya dia akan merasa malu untu mendapatkan gelar itu dari anda yang adalah kebijaksanaan kekaisaran, bukan. Putri Mia."

Rafina tersenyum melihat pada hubungan antara keduanya.



~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]


A/N:
Kepangeranan Suci Beluga

"Kepangeranan (PTW/N: Keadipatian/Principality/Ke-duke-an)" mengacu pada "Duke", yang perupakan pangkat kebangsawanan, atau suatu negara yang diperintah oleh keluarga "Arcduke" bukan raja/kaisar. (PTW/N: keluarga inti kerajaan punya tingkat setara/bergelar Duke/Duke Wanita (Duchess)/Pangeran/Putri; atau gelar Arcduke/Arcduchess)

Dapat dikatakan kalau itu bisa disebut negara jikalau diakui oleh negara besar, tapi situasinya berbeda dalam kasus Kepangeranan Suci Beluga.

Alasan mengapa negara itu negara merdeka, menyebut diri mereka adalah "Kepangeranan", itu karena satu-satunya raja yang mereka layani adalah "Tuhan", dan seorang Duke diberikan wewenang untuk memerintah negara tersebut.

Dengan kata lain, Duke yang memerintah negara itu tidak hanya berperan sebagai kepala politik, tetapi juga sebagai pendeta agung.

Rafina adalah sosok gadis seperti junjungan yang ikut hadir dalam berbagai upacara keagamaan untuk membersamai ayahnya, sehingga dia menjadi sangat populer dikalangan masyarakat. Sudah pasti dia adalah pihak yang sangat buruk untuk dijadikan lawan (LOL)

If you'd like to and wouldn't mind,
you could support or traktir me on:

Post a Comment

0 Comments

At a certain time, there are creatures that walk by two feet. These creatures can be divided into two by gender. These creatures are surprisingly able to pick something using things called hands.
And on a certain day, two of these creatures meet.

"Halloo~ I am Bujangga, ndesu! Nice to meet you!"
"Y, yes. Nice to meet you too, I am Fuurawan."
"Fuurawan-chan ka? Ii no namae."
"S, sangkyu."

The two greet each other due of their faces are facing each other.
They speak, breathe, blink, sweat, and so.
And after a long time passes,

 "!?"
"Kyaa~ Bujang-kyun."
"Daijoubu ka? Fuurawan-chan."
"D, daijoubu... desu."
"Mmm."
"Doushita no?"
"Fuurawan-chan no kaori, suuuuggoku WANGY, hmmmmmppppsshhh ahhhh wangyyyy."
"Mou~ Bujang-kyun no eccchi~."

On a certain day, these two meet and have lunch because they are hungry.
The boy orders fried rice while the girl orders a serve of seasoned rice being processed by frying.
For the drinks, the boy orders hot chocolate while the girl orders a cup of chocolate that has not been cold yet.
They eat their food.
They also feed some spoons with each other.
They then having a leisure exchange.

"Ikeh, yaru?"
"Damee~"
"Ikeh!"
"..."
"Ikeh, tanoshii, kimochii, ore, ganbarimasu!!!"
"Mouu~"
"Dame ka?"
"..."
"Dame nanoka."
"Ee, haayaakuuu~"

The two of them are having exercise, training, and workout, then.
When they finished, then they restarted.
And when they finished, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

On the other occasion,
On a day that is not a night.
That day the sun is shining brightly because it's a day and 12:00 o'clock.
The day is bright and the sun has not been set yet.
The breeze can be felt due to the air is flowing.
As he is breathing, a certain boy is approaching a girl.

"Yaa, kitten-chan, can I have your namae?"
"S, su, suteki~. Ah, hai. Fuurawan desu."
"Fuurawan-chan, huh. What a kirei no namae. By the way, watashi no namae is Badz Zheengan. Watashi wa Son of a Beach. Watashi came from The Pangea Selatan. Diligent in setsuyaku. Ketsueki type is I, I for Ikkehmen. Watashi no hobby wa breathing. Yoroshiku."
"Yoroshiku, Badz Zheengan-san."
"Fuurawan-chan, watashi no yubi to kimi no chawan, let's have made karera meet and unite."
"Hai."
"Watashi-tachi will have much tanoshi."

They have a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok.
When they have done of their a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok, then they re-doing again.
When they finished again, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

"Fuurawan-chaaannn!!! Ikanaide!!!!."
"Gomen ne, Bujang-kun."
"Dameee, Fuurawan-chaannnn!!!"
"Sayonara, Bujang-kun."