[ID] Fixed Damage - Bab 21 & 22

Settings:
Koibito o Netorare, Yuusha Party Kara Tsuihou Sa Retakedo, EX Skill [Kotei Dameeji] ni Mezamete Muteki no Sonzai ni. Saa, Fukushuu o Hajimeyou.

Lakon 2 - Darkness dan Si Saintess


Src: syosetu



21 - Perjalanan berlanjut



Aku menyimpan orb sihir audio yang merekam segala apa yang telah dilakukannya.

Ayo sebarkan ke setiap negara di waktu yang tepat.

Lalu pada saat itu, popularitas "Saintess"-sama akan jatuh remuk.
Beberapa orang yang percaya padanya mungkin menganggap ini sebagai plot.

Tapi "Fakta bahwa ini telah disampaikan dengan suaranya sendiri" sangat berat.

"Yang pertama adalah penyelesaian, ya?"

Irina, yang telah berubah menjadi monster iblis, menuju ke perbatasan Kerajaan Luphus, dimana banyak sisa pasukan Raja Iblis berkumpul.

Kediaman Hero Yuno juga ada di negara itu.
Karena jauh dari Ralpha, itu akan menjadi perjalanan yang panjang──.
Pada akhirnya, aku harus memberi Yuno hadiah yang sesuai.

"Chrome-sama"

Shea berjalan ke arahku.

"...Ada apa?"
"Tidak, itu."

Shea mendekatiku dengan sikap malu-malu.
Dengan lembut menyentuh tanganku.

Shea dengan lembut membelai lenganku yang kurus seperti kayu mati.

"Apa kau khawatir tentangku?"
"Orang itu, bukankah dia mantan kekasih?"
"Itu sudah berakhir."

Aku menggelengkan kepalaku.

Saat itu, kupikir Irina akan selalu bersamaku.
Berbagi suka dan duka bersama dan menjalani hidup kami bersama, dan──.
Aku memimpikan kehidupan seperti itu.

Setelah pertempuran melawan pasukan Raja Iblis, aku akan menyaksikan kebahagiaan biasa yang biasa-biasa saja── itulah yang aku impikan.

"Aku tidak memiliki perasaan padanya lagi."

──Aku tidak tahu apakah ini dengan mudah lenyap sepenuhnya.

Setidaknya aku tidak akan pernah lupa, aku tidak bisa.

Apa aku masih akan terluka ketika memikirkannya kembali?
Apa aku terus menghanguskan hatiku dengan kebencian dan dendam?
Atau──.

"Saya telah terselamatkan berkat anda."

Shea menatap lurus ke arahku.
Mata birunya basah.

"Untuk nyawa saya, dan martabat jiwa saudari saya. Kami telah terselamatkan. Karena itulah──."

Tangan yang lembut dan hangatnya memegang tanganku dengan lembut.

"Saya juga──ingin menyelamatkan anda jika saya bisa melakukannya. Ini mungkin lucu dan sombong, tapi jika pikiran anda menjadi sedikit lebih ringan, saya ingin bersama anda."
"... hanya perasaan saja, aku akan menerimanya."

Aku sedikit mengubah bibirku.

Terimakasih untuk kepedulian Shea.
Setidaknya aku mencoba tersenyum, tapi ekspresiku tidak bisa tersampaikan dengan baik.

"Empat orang lagi──perjalananku berlanjut. Apa yang akan kau lakukan?"
"Ara, bukankah saya sudah mengatakannya sebelumnya?"

Shea tersenyum.

"Saya adalah [Subordinate] anda. Saya akan menemani kemanapun anda pergi dan saya akan menjadi kekuatan anda."
"Kalau begitu──ayo pergi?"

Kami berangkat.
Aku tidak bisa terus tenggelam dalam sentimen.

Masih ada yang tersisa, orang-orang yang menjadi target balas dendamku.

"Kemana anda akan pergi selanjutnya, Chrome-sama?"
"Tujuan akhirku adalah Hero Yuno."

Kataku pada Shea.

"Tidak seperti yang lain, dia memiliki kekuatan [Cahaya]. Meskipun aku memiliki [Kegelapan], itu tidak akan mudah."
"[Kegelapan] dan [Cahaya]──"
"Dalam dua tahun terakhir, kekuatanku meningkat pesat, tapi Yuno mungkin lebih kuat. Karena itulah aku ingin mengumpulkan informasi dulu."

Dan, Aku.

"Saat membalas dendam, selidiki kekuatan Yuno, dan akhirnya berikan ganjaran yang pantas kepada semuanya."
"Saya akan mengikuti Chrome-sama."

Shea mengangguk dengan hormat.

"Aku akan melanjutkan perjalanan ini. Target selanjutnya adalah──"

Aku menatap kehampaan.

Aku melihat wajah "seseorang".

"Sage Valery."

Itu adalah nama target balas dendam ketigaku.




<SISI IRINA>

Di jalan menuju Perbatasan Kerajaan Luphus──.

Ada puluhan iblis didepannya.
Itu adalah sisa-sisa pasukan Raja Iblis.

──Bunuh.

Dorongan seperti itu muncul dari dalam dirinya.

"Gurururuooooooooooooaaaaaaaaaaaa!"

Dia meraung.

Binatang Iblis itu maju sesuai dengan perintah tuannya.
Untuk melawan para iblis.

(Tidak, hal seperti ini ...... aku Saintess Irina ...! Kenapa, kenapa aku harus berubah menjadi binatang iblis jelek ini ..... Aku tidak mau, aku tidak suka ini...)

Irina, yang tubuhnya menjadi binatang iblis, bahkan tidak bisa lagi menuturkan bahasa manusia.
Dia hanya bisa menangis putus asa di dalam hatinya.

(Wajah cantikku, dan tubuhku ... kembalikan ... kumohon, Chrome .....!)

Memukul iblis di depannya dengan kaki yang seperti serangga.

Kepala musuh dihancurkan.
Namun, kaki artopoda Irina tidak begitu kuat dan bisa dengan mudah koyak.

"Gaaaaaaaaarrrururururuooaaaaaaaaaaaa ..."

Binatang iblis Irina mengerang kesakitan.

(Sakit ... sakiiiiittttt ......! Cukup, aku tidak mau ...... aku ingin kabur ... aku ingin kabuuuuuurrrrrr!)

Tapi, dia tidak bisa melepaskan diri dari perintah Chrome untuk melawan sisa-sisa pasukan Raja Iblis.

Kaki yang koyak segera beregenerasi dan menyerang iblis berikutnya.
Dia selalu mengalahkan mereka, tapi kakinya koyak lagi.

Rasa sakit yang parah.
Beregenerasi.

Rasa sakit yang parah, beregenerasi.

Rasa sakit yang parah beregenerasi rasa sakit yang parah beregenerasi rasa sakit yang parah beregenerasi rasa sakit yang parah beregenerasi rasa sakit yang parah beregenerasi rasa sakit yang parah beregenerasi rasa sakit yang parah beregenerasi rasa sakit yang parah beregenerasi.........

Dan lagi, rasa sakit yang parah beregenerasi──kejadian seperti itu terus berlanjut tanpa henti.

(Aku ... aku adalah seorang Saintess kau tahuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu ... aku disembah oleh seluruh dunia, dan orang-orang dari seluruh dunia berlutut di depanku ...... masa depan yang cemerlang itu akan menungguku, bagaimanapun, mengapa hal seperti ini... aaaaaaaaaaaah ...!)

Sambil menangis di dalam hatinya, binatang iblis Irina terus bertarung.



[Akhir Bab]




12 - Hero Knight Margo




<SISI MARGO>

Dua bayangan membentuk siluet di kastil yang gelap.

Salah satunya adalah seorang ksatria.
Salah satunya adalah naga.

"Sepertinya pasukan Minotaur di kerajaan Ralpha telah dimusnahkan. Tujuh iblis menengh melawan hanya satu orang."
"Hou, orang itu orang yang cukup menakutkan."

Di depan kata-kata naga raksasa biru──Iblis Lagios, ksatria itu tumbuh kecil.

Margot Lascada.
Salah satu anggota Hero Party yang mengalahkan Raja Iblis Vilgarodomus, ksatria berkedudukan tinggi di Kerajaan Luphus.

Berusia empat puluh lima tahun, ia juga dikenal sebagai seorang kesatria pahlawan karena keterampilan pedang dan kepribadiannya, perintah, dan pencapaiannya yang tak tertandingi dalam mengalahkan Raja Iblis.

"Jika itu tujuh Minotaur, itu akan menjadi lawan yang bisa ditangani oleh ksatria manusia dalam satu unit. Namun untuk dikalahkan oleh satu orang saja──"
"Kurasa orang itu memiliki kekuatan kelas pahlawan."

Lagios mengangguk pada kata-kata Margo.

"Atau mungkin seorang pejuang yang setara denganmu."
"Setara denganku, ya."

Margo menggeram kecil

"Selain itu, dia tampaknya memiliki tanda [Kegelapan]. Dia adalah lawan yang merepotkan."
"[Kegelapan] ... ya"
"[Cahaya] Yuno, pahlawan yang mengalahkan Raja Iblis──itu adalah kekuatan yang sebanding dengan itu."
"Sebanding dengan kekuatan Yuno ..... Tidak mungkin, itu"
"Oh, kalianlah yang menciptakannya, kan? Sebagai harga untuk menciptakan [Cahaya] pahlawan."

Menanyakan pertanyaan kepada Margo, sang raksasa naga menghembuskan napas.

Dia ingat hari itu dua tahun lalu.



"Untuk memperkuat Yuno dengan kekuatan [Cahaya]."

Valery, sang sage, memotong saat diskusi di Hero party, mengecualikan chrome.

"Karena jika seperti ini kita hanya dibelakang party pahlawan lain."
"Perkuat dengan kekuatan [Cahaya] .....?"
"Dalam pertempuran baru-baru ini di reruntuhan kuno, aku menemukan sebuah buku sihir. Itu tertulis di sana, sebuah sihir terlarang."

Valery menjawab pertanyaan Margo.

"[Chain of Darkness]──Kau harus mngorbankan seseorang untuk bisa berhasil."

Margo takut dengan kata-kata itu.
Dia pikir dia yang akan dikorbankan.

Untungnya, itu bukan Margo, tapi Chrome.

Dia kehilangan kekasihnya dan menciptakan [Kegelapan] dalam keputusasaan, ditinggalkan oleh sahabatnya.
[Kegelapan] juga menghasilkan [Cahaya] pada saat yang sama.

Kekuatan [Cahaya] luar biasa.

Dia mengalahkan pemimpin Tentara Raja Iblis, Frangilas, dengan satu serangan, dan Yuno terus menunjukkan kesuksesan yang luar biasa.

Akhirnya, dia mengalahkan Raja Iblis Vilgarodomus.



Yuno, yang mengalahkan Raja Iblis, dengan cepat mendapatkan kehormatan tertinggi sebagai pahlawan yang menyelamatkan dunia.
Para penyair dari seluruh dunia menyanyikan syair heroiknya, dan semua orang memujinya.

Margo telah berpikir selama dua tahun terakhir.

──Jika akulah yang memiliki kekuatan [Cahaya], bukan Yuno.

Dia adalah ksatria top dari Kekaisaran Luphus.
Sebagai anggota dari kelompok pahlawan yang mengalahkan Raja Iblis, reputasinya tidak tergoyahkan.

Tapi reputasi pahlawan itu jauh melampauinya.
Karena asal Yuno berada di Kekaisaran Luphus, ketenaran dirinya juga memudar.

Sederhananya, itu adalah bonus untuk sang pahlawan.

Margo hanya disebut sebagai "salah satu rekan Pahlawan Yuno" daripada "Ksatria Pahlawan".

Itu adalah penghinaan.

Kecemburuan padanya hanya tumbuh dari hari ke hari.

(Aku juga seorang pahlawan. Tidak, aku lebih dari bocah itu──.)

Margo mengatupkan bibirnya.

Selain itu, Saintess Irina, yang diam-diam dia taksir, sekarang adalah tunangan sang pahlawan.
Dia merasa sangat cemburu ketika dia berpikir bahwa Yuno melahap kecantikan murni sepertinya semaunya.

Ilmu pedang, ketenaran, wanita──dan masa muda.
Secara keseluruhan, dia jauh tertinggal dari Yuno.

Dia harus mengakuinya.
Tapi itulah mengapa Margo mencari lebih banyak "Kekuatan".

Dia diam-diam mendekati sisa-sisa pasukan Raja Iblis, dan berteman dengan Lagios, eksekutif Raja Iblis ke-13 yang masih hidup.
Kemudian dia mulai menjalankan "rencana".

(Kali ini, aku akan menjadi satu-satunya pahlawan absolut)

Bukan Yuno, pahlawan [Cahaya], tapi Margo Lascada ini,


PTW/N: "Hero" untuk Hero Yuno menggunakan "Yuusha", dan "Hero" untuk Hero Knight Margo menggunakan "Eiyuu".


~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]
[Akhir Lakon 2]


Terima kasih telah membaca disini
Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.

Terima Kasih Telah Singgah!
😁👍

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung


If you'd like to and wouldn't mind,
you could support or traktir me on:

Post a Comment

0 Comments

At a certain time, there are creatures that walk by two feet. These creatures can be divided into two by gender. These creatures are surprisingly able to pick something using things called hands.
And on a certain day, two of these creatures meet.

"Halloo~ I am Bujangga, ndesu! Nice to meet you!"
"Y, yes. Nice to meet you too, I am Fuurawan."
"Fuurawan-chan ka? Ii no namae."
"S, sangkyu."

The two greet each other due of their faces are facing each other.
They speak, breathe, blink, sweat, and so.
And after a long time passes,

 "!?"
"Kyaa~ Bujang-kyun."
"Daijoubu ka? Fuurawan-chan."
"D, daijoubu... desu."
"Mmm."
"Doushita no?"
"Fuurawan-chan no kaori, suuuuggoku WANGY, hmmmmmppppsshhh ahhhh wangyyyy."
"Mou~ Bujang-kyun no eccchi~."

On a certain day, these two meet and have lunch because they are hungry.
The boy orders fried rice while the girl orders a serve of seasoned rice being processed by frying.
For the drinks, the boy orders hot chocolate while the girl orders a cup of chocolate that has not been cold yet.
They eat their food.
They also feed some spoons with each other.
They then having a leisure exchange.

"Ikeh, yaru?"
"Damee~"
"Ikeh!"
"..."
"Ikeh, tanoshii, kimochii, ore, ganbarimasu!!!"
"Mouu~"
"Dame ka?"
"..."
"Dame nanoka."
"Ee, haayaakuuu~"

The two of them are having exercise, training, and workout, then.
When they finished, then they restarted.
And when they finished, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

On the other occasion,
On a day that is not a night.
That day the sun is shining brightly because it's a day and 12:00 o'clock.
The day is bright and the sun has not been set yet.
The breeze can be felt due to the air is flowing.
As he is breathing, a certain boy is approaching a girl.

"Yaa, kitten-chan, can I have your namae?"
"S, su, suteki~. Ah, hai. Fuurawan desu."
"Fuurawan-chan, huh. What a kirei no namae. By the way, watashi no namae is Badz Zheengan. Watashi wa Son of a Beach. Watashi came from The Pangea Selatan. Diligent in setsuyaku. Ketsueki type is I, I for Ikkehmen. Watashi no hobby wa breathing. Yoroshiku."
"Yoroshiku, Badz Zheengan-san."
"Fuurawan-chan, watashi no yubi to kimi no chawan, let's have made karera meet and unite."
"Hai."
"Watashi-tachi will have much tanoshi."

They have a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok.
When they have done of their a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok, then they re-doing again.
When they finished again, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

"Fuurawan-chaaannn!!! Ikanaide!!!!."
"Gomen ne, Bujang-kun."
"Dameee, Fuurawan-chaannnn!!!"
"Sayonara, Bujang-kun."