Tearmoon Empire Story I - Bab 55

Settings:
Tearmoon Empire Story (WN)
Lakon 1 - Tuan Putri Yang Terpancung


Src: https://ncode.syosetu.com/n8920ex/57




55 - Kelas boga Keithwood


Tiga hari menuju Kejuaraan Berpedang. Keithwood mengunjungi Mia dan lainnya saat mereka berlatih mempersiapkan bekal di dapur.
Dan...., menyaksikan betapa tidak karuannya pemandangan didepannya itu membuatnya menengadah menatap kefanaan.

"Yang Mulia Mia....., bagaimana dengan rotinya?"

Mia yang sedang menguleni dan membentuk adonan roti, menanggapi pertanyaan Keithwood dengan wajah penuh kebanggaan.

"Ee, Pangeran Abel sangat menyukai kuda sehingga dirinya bergabung dalam klub berkuda. Dengan ini diriku yakin bahwa dirinya akan sangat bahagia."

Mia membusungkan dadanya sambil membuat ekspresi puas di wajahnya yang diwarnai dengan tepung, membanggakan "pekerjaan" yang ada di depannya.

"Begitu. memanglah benar bahwa memikirkan dan memasukkan perasaan akan seseorang yang akan dihadiahi dalam masakan anda adalah hal yang fundamental."

Keithwood mengangguk kagum, lalu,

"Namun, Yang Mulia Mia, terdapat kesalahan fatal dalam roti ini. Nona Anne, tolong."

Ucapnya pada Anne yang berada di sampingnya.
Anne mengangguk dengan wajah seolah mengetahui segalanya. Dia memanglah terbiasa memanggang roti, jadi dia pasti memiliki gagasan yang bagus akan kesalahan pada roti Mia.

"Benar. Jika itu ialah kuda, Putri Mia, alangkah lebih baiknya pabila telinganya....."
"Bukan itu masalahnya, Jika setebal dan sebesar ini, maka adonan tidak akan matang dengan sempurna. Dan pula memangnya ada oven yang mampu menampung roti seukuran kuda poni ini? Mohon buatlah menjadi lebih kecil dan lebih datar."

Satu adonan roti seukuran nyata kuda poni berdiri didepan Mia. Itu tampak seperti pahatan, tapi dengan tanpa ampun adonan itu dipotong dan dihancurkan.
Ahh! Keithwood mendengar jerit sedih Mia, namun ia hanya mengabaikannya.

"Mohon buat sebesar ini. Ya, itu bagus! Yang Mulia Mia."
"........"

Mia menggembungkan pipinya kesal saat Keithwood terkikik dan mengingatkan dirinya lagi, kemudian.

"Se-u-ku-ran i-ni ya!?"
"......Haa, harus bagaimana lagi."

Ya ampun, kata Keithwood mengangkat bahunya sambil merasa jengkel sejenak, tapi ia harus menguatkan dirinya saat ini.

"Keithwood, bagaimana dengan sayuran saya?"
"Ah, Nona Rudolfon..... Nampaknya anda memiliki bakat dalam memotong sayuran."

Pipi Keithwood berkedut saat menyaksikan sayuran cincang yang dimasak oleh Tiona.

"Namun..... Saya tidak berfikir bahwa baik Yang Mulia Shion maupun Pangeran Abel adalah herbifor, jadi saya kira beliau berdua tidak akan mampu untuk menyantap cincangan sayur-mayur sebanyak itu."

Seberapa banyak sebenarnya sayuran yang telah anda cincang untuk menciptakan empat loyang timbunan besar itu! Keithwood berusaha keras untuk menahan dirinya supaya tidak menusukkan komentar tajam semacam itu.
Dan terlebih, pihak lain adalah seorang putri dari Count dan jua Tuan Putri dari Kekaisaran Tearmoon. Maka dari itu, dia harus tetap sabar disini.

"Hnn? Aroma ini....."
"Aroma daging panggang."

Pintu bagian belakang dapur terbuka, dan dari sana masuklah Liora.

"Itu...., daging panggang yang nampak begitu lezat, Nona Liora."

Daging panggang itu mengeluarkan suara mendesis sambil meneteskan sari lemak hewaninya. Agak terlewat masak dibeberapa bagian, namun tetap saja daging itu nampak begitu lezat.
Tampak begitu lezat, namun....

"Namun, saya harap anda dapat memikirkan tentang pihak yang akan dihadiahi..."

Mengapa kamu tidak menggunakan oven di dapur saja!
Dan mengapa kamu harus repot-repot untuk membawanya ke halaman dan memasaknya di atas api unggun?
Tidak hanya terlalu liar, namun itu juga sulit untuk menjamin kehigienisannya. Keithwood hendak memberi komentar terhadap Liora namun segera seseorang disebelahnya menyela.

"Itu benar, Liora. Pihak yang akan dihadiahi adalah seorang pangeran, kamu tahu?"

Kata Chloe, yang sedang membawa buku boga tebal di tangannya.

――Ah, ini dia seorang putri dari kongsi dagang Folkrod, pastinya, dialah yang paling memiliki akal sehat kuat disini......

"Untuk mengeluarkan keseluruhan cita rasa gurihnya, maka daging mentah adalah..."
"Sangat ditolak. Mohon jangan."

Keithwood menyela perkataan Chloe dengan kecepatan dewa.
Keithwood menatap pada buku yang dimiliki oleh Chloe, melihat bahwa judul yang tertulis disana adalah "Resep Kelezatan Rahasia".

"Eh? Tetapi yang telah diriku baca di dalam buku menyebutkan bahwa irisan hati kuda mentah itu lezat. Sehingga diriku pikir bahwa Pangeran Abel yang bergabung dalam Klub Berkuda menginginkan hidangan yang berbahan dasar kuda...."
"Pertama-tama, hidangan irisan jeroan mentah adalah hidangan yang haruslah anda santap dari toko yang mengkhususkan diri dalam menanganinya. Dan lebih dari itu, Yang Mulia Putri Mia, mohon jangan katakan lebih lanjut mengenai hidangan berbahan kuda. Karena hal itu merupakan pelecehan bagi mereka yang tergabung dalam Klub Berkuda. Tingkat pelecehannya berada pada dimesi yang sama sekali berbeda dibandingkan dari roti bentuk kuda yang anda buat barusan!"

Keithwood kini menyadari bahwa pemula yang berbau kencur dalam khazanah dunia perbogaan ialah orang yang paling kasar dan tidak sopan di dunia.

――Ini akan menimbulkan masalah besar dan merepotkan.

Sebelum kesemuanya menjadi bubur, ia memutuskan untuk mengambil tindakan lebih awal.

"Tuan Putri serta Nona sekalian, mohon dengarkan saya mulai sekarang."

Kata Keithwood dengan nada menekan, namun masih tanpa meniadakan nuansa ketenangan dan martabat.

"Di hari ketika anda sekalian membuat kotak bekal, mohon ikuti arahan saya.... baik?"

Perasaannya terpancar dalam nada bicaranya, namun itu bukanlah yang menjadi masalah utama saat ini.

"Menu pada hari tersebut adalah roti lapis sederhana. Tidak apa bukan?"
"Eeh? Padahal diriku menginginkan sesuatu yang lebih wah....."
"Ti-dak a-pa bu-kan?!"
"Hiii! Di-diriku mengerti."

Meskipun ia agak menyesali bahwa ia telah melepaskan aura ancaman, Keithwood menyadari bahwa ia telah melangkahkan kakinya menuju zona perang yang tidak mungkin lagi baginya untuk dapat keluar dari sana.


~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]


Terima kasih telah membaca disini
Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.

Terima Kasih Telah Singgah!
😁👍

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung (Dana/GoPay/Saweria)


If you'd like to and wouldn't mind,
you could support or traktir me on:

Post a Comment

0 Comments

At a certain time, there are creatures that walk by two feet. These creatures can be divided into two by gender. These creatures are surprisingly able to pick something using things called hands.
And on a certain day, two of these creatures meet.

"Halloo~ I am Bujangga, ndesu! Nice to meet you!"
"Y, yes. Nice to meet you too, I am Fuurawan."
"Fuurawan-chan ka? Ii no namae."
"S, sangkyu."

The two greet each other due of their faces are facing each other.
They speak, breathe, blink, sweat, and so.
And after a long time passes,

 "!?"
"Kyaa~ Bujang-kyun."
"Daijoubu ka? Fuurawan-chan."
"D, daijoubu... desu."
"Mmm."
"Doushita no?"
"Fuurawan-chan no kaori, suuuuggoku WANGY, hmmmmmppppsshhh ahhhh wangyyyy."
"Mou~ Bujang-kyun no eccchi~."

On a certain day, these two meet and have lunch because they are hungry.
The boy orders fried rice while the girl orders a serve of seasoned rice being processed by frying.
For the drinks, the boy orders hot chocolate while the girl orders a cup of chocolate that has not been cold yet.
They eat their food.
They also feed some spoons with each other.
They then having a leisure exchange.

"Ikeh, yaru?"
"Damee~"
"Ikeh!"
"..."
"Ikeh, tanoshii, kimochii, ore, ganbarimasu!!!"
"Mouu~"
"Dame ka?"
"..."
"Dame nanoka."
"Ee, haayaakuuu~"

The two of them are having exercise, training, and workout, then.
When they finished, then they restarted.
And when they finished, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

On the other occasion,
On a day that is not a night.
That day the sun is shining brightly because it's a day and 12:00 o'clock.
The day is bright and the sun has not been set yet.
The breeze can be felt due to the air is flowing.
As he is breathing, a certain boy is approaching a girl.

"Yaa, kitten-chan, can I have your namae?"
"S, su, suteki~. Ah, hai. Fuurawan desu."
"Fuurawan-chan, huh. What a kirei no namae. By the way, watashi no namae is Badz Zheengan. Watashi wa Son of a Beach. Watashi came from The Pangea Selatan. Diligent in setsuyaku. Ketsueki type is I, I for Ikkehmen. Watashi no hobby wa breathing. Yoroshiku."
"Yoroshiku, Badz Zheengan-san."
"Fuurawan-chan, watashi no yubi to kimi no chawan, let's have made karera meet and unite."
"Hai."
"Watashi-tachi will have much tanoshi."

They have a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok.
When they have done of their a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok, then they re-doing again.
When they finished again, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

"Fuurawan-chaaannn!!! Ikanaide!!!!."
"Gomen ne, Bujang-kun."
"Dameee, Fuurawan-chaannnn!!!"
"Sayonara, Bujang-kun."