Tearmoon Empire Story I - Bab 32

Settings:
Tearmoon Empire Story (WN)
Arc 1 - Tuan Putri Yang Terpancung


Src: https://ncode.syosetu.com/n8920ex/33




32 - Tuan Putri Mia, Menyinari


Abel Remno sadar bahwa dirinya hanyalah pecundang kelas dua.
Kerajaan Remno adalah tempat dimana keterampilan berpedang adalah segalanya. Mereka tidak memiliki sejarah dan kedigdayaan seperti Kerajaan Sankland, kekuatan nasional yang kuat seperti Kekaisaran Tearmoon, maupun otoritas seperti Kerajaan Belluga, oleh karenanya negara-negara tetangga tidaklah menaruh rasa hormat terhadap mereka.
Dengan situasi mereka yang seperti itu, mereka berusaha bersaing dengan negara-negara terkemuka disekitarnya dengan sedikit demi sedikit memperkuat kekuatan mereka.
Karena itu, semua prajurit Kerajaan Remno mengasah keterampilan berpedang mereka, bersaing demi kedigdayaan.
Abel, yang merupakan anggota keluarga kerajaan, juga diajarkan ilmu berpedang sejak dini. Selama dia adalah keturunan raja, ia diberithu untuk harus menjadi yang terbaik.
Namun, ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk menang dari saudara lelakinya, Sang Pangeran Pertama.
Tetap saja, ia terus berusaha dan berusaha, ia mengasah keterampilan berpedangnya demi mengalahkan saudara lelakinya dan menjadi yang terbaik.

Lalu ia menyadari, didunia ini ada yang namanya bakat yangmana takkan mampu ia capai tidak peduli seberapa keras usaha yang telah ia lalui.
Itu terjadi ketika ia mengunjungi Kerajaan Sankland, ia melihat permainan pedang Sion Saul Sankland.
Itu adalah tingkat kemampuan berpedang yang menakutkan.
Keterampilannya bahkan melampaui dan membanjiri bahkan para ksatria professional.
Seorang janius dengan bakat alami yang melampaui membanjiri lawan latihannya yang mana merupakan orang dewasa terlepas dari fisik maupun pencapaian, sebagitu kuatnya sehingga ia tidak bisa membandingkannya dengan saudara lelakinya yang ia tak pernah menang melawannya sekalipun. Terlebih orang itu adalah anak lelaki yang seusianya...

Lebih jauh lagi, ketika ia mengetahui bahwa dia adalah Sang Pangeran Pertama dari Kerajaan Sankland, Abel merasakan ada sesuatu yang hancur didalam dirinya.
Aah, pastinya ia adalah manusia yang dipilih oleh tuhan...., Ia mengatakan itu dengan pemikiran sekeras apapun ia berusaha, ia tidak akan pernah bisa mencapainya.
Lagipula dia hanyalah seorang kelas dua...
Berpikiran seperti itu, ia merasa melakukan hal yang terbaik adalah sasuatu yang konyal.

Maka ia tidak perlu repot-repot melakukan sesuatu yang menyakitkan. Untungnya, ia memiliki ciri fisik yang rapi seperti ibunya. Karena Kerajaan Remno sejak awalnya adalah negara dengan kecenderungan keberadaan lelaki diatas wanita yang kuat, selama ia berlaku baik, maka ia akan baik-baik saja.
Reputasi Abel diantara para pelayan sangatlah baik.
Lalu, sebagai playboy ia akan memiliki lusinan istri disepanjang hidupnya. Namun, didepan Abel yang seharusynya mengikuti nasib sebagai pangeran kelas kedua, gadis itu datang dengan terang layaknya sinar matahari.
Ini adalah konten terjemahan yang diterjemahkan di pemudatunawisata.my.id, jadi pastikan membaca dari sini ya!
Tuan Putri dari Kekaisaran Tearmoon, Mia Luna Tearmoon.
Gadis itu, Seorang Tuan Putri dengan kekuatan besar, yang panggil sebagai Gadis Suci, merampas masa depan remeh-temeh Abel itu.
Ia berbicara didepan para siswa disekita.
Bahwa Abel adalah pendamping dansanya. Dan bahkan...

"Karena itulah sebabnya, Pangeran Shion, Maafkan jika ini mengecewakan anda, akan tetapi saya tidak dapat menerima undangan yang anda sebutkan sebelumnya."

Dia menolah undangan dari seseorang pilihan Tuhan, seseorang dari garis keturunan sangat mulia, Shion Saul Sankland.

――J, jangan bercanda!

Abel dalam kepanikan.
Itu tidak masuk akal. Dirinya dan Putri Mia, terlalu tidak pantas, meskipun bukan sangat. Dan itu jelas sekali. Oleh karenanya,

"Tuan Putri Mia!"

Segera setelah keriuhan itu, ia berlari menuju arah Mia.

"Saya terselamatkan berkat anda sebelumnya, saya menghargainya, akan tetapi, itu saja sudah cukup. Saya ingin, anda lebih baik jika berpasangan dansa dengan Pengeran Shion."
"Ah? Apakah dirimu bermaksud untuk mempermalukan diriku?"
"Tidak, saya tidak bermaksud begitu! Suatu kehormatan untuk berdansa dengan anda, akan tetapi antara diriku tidaklah pantas!"
"Jika itu masalahnya, tempa dan gosoklah dirimu. dengan begitu engkau akan menjadi pantas."
"Ha?"

Abel terdiam dengan mulut terbuka.

"A, akan tetapi, disayangkannya, saya tidaklah memiliki bakat, Putri Mia. Tidak peduli seberapa kerasnya saya berusaha, apalagi Pangeran Shion, bahkan saya saja bukan tandingan kakak saya."

Dengan suara yang menyedihkan seolah memuntahkan darah. Kata-kata yang membuatnya merasa sakit mengalir keluar adalah isi hatinya yang tidak pernah ia ungkapkan.
Tidak peduli seberapa kerasnya ia berusaha, dia tidak bisa untuk tidak frustrasi.
Namun, Mia dengan lembut tersenyum pada Abel.

"Pangeran Abel, apa yang dirimu tahu adalah "Untuk saat ini". Dirimu tidak bisa mengalahkan mereka untuk saat ini, dan kemudian bukan hanya itu saja?"
"......Eh?"
"Jika hari ini dirimu masih belum layak bisa, maka besok. Jika besok masihlah tidak bisa, maka hari berikutnya. Tidak ada yang tahu kapan tumpukan usaha itu akan menunjukkan hasil. Bahkan tidak ada yang bisa mengatakan bahwa sampai akhir hidupmu, dirimu tidak akan mampu berdiri berhadapan dengan setara dengan Pangeran Shion, bahkan jika itu adalah dirimu sendiri. Tapi...."

Kemudian, Mia dengan lembut menutup matanya.

"Jika dirimu baik saja dengan diriku, diriku pastikan. Diriku sendiri yang memilihmu menjadi pasangan dansaku. Sangat tidak mungkin bahwa dirimu tidak pernah bisa mengalahkan Pangeran Shion, apalagi kakahandamu di suatu hari nanti. Mia Luna Tearmoon ini menjaminnya."

Perkataan itu menembus dada Abel layaknya wahyu.

――Diriku merasa terganggu dengan saudaranya yang jahat itu, gan ini akan menjadi masalah jika diriku tidak bisa mendapat bantuan dalam situasi darurat. Jadi, Pangeran Abel harus melakukan yang terbaik.... Fufu, sungguh sangat menyenangkan untuk menolak undangan Pangeran Shion didepan umum.

Meskipun jauh didalam lubuk hati Putri Mia sendiri memiliki pemikiran buruk itu.

Berlawanan dengan itu, takdir Abel Remno mulai berubah secara dramatis.



~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]



If you'd like to and wouldn't mind,
you could support or traktir me on:

Post a Comment

0 Comments

At a certain time, there are creatures that walk by two feet. These creatures can be divided into two by gender. These creatures are surprisingly able to pick something using things called hands.
And on a certain day, two of these creatures meet.

"Halloo~ I am Bujangga, ndesu! Nice to meet you!"
"Y, yes. Nice to meet you too, I am Fuurawan."
"Fuurawan-chan ka? Ii no namae."
"S, sangkyu."

The two greet each other due of their faces are facing each other.
They speak, breathe, blink, sweat, and so.
And after a long time passes,

 "!?"
"Kyaa~ Bujang-kyun."
"Daijoubu ka? Fuurawan-chan."
"D, daijoubu... desu."
"Mmm."
"Doushita no?"
"Fuurawan-chan no kaori, suuuuggoku WANGY, hmmmmmppppsshhh ahhhh wangyyyy."
"Mou~ Bujang-kyun no eccchi~."

On a certain day, these two meet and have lunch because they are hungry.
The boy orders fried rice while the girl orders a serve of seasoned rice being processed by frying.
For the drinks, the boy orders hot chocolate while the girl orders a cup of chocolate that has not been cold yet.
They eat their food.
They also feed some spoons with each other.
They then having a leisure exchange.

"Ikeh, yaru?"
"Damee~"
"Ikeh!"
"..."
"Ikeh, tanoshii, kimochii, ore, ganbarimasu!!!"
"Mouu~"
"Dame ka?"
"..."
"Dame nanoka."
"Ee, haayaakuuu~"

The two of them are having exercise, training, and workout, then.
When they finished, then they restarted.
And when they finished, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

On the other occasion,
On a day that is not a night.
That day the sun is shining brightly because it's a day and 12:00 o'clock.
The day is bright and the sun has not been set yet.
The breeze can be felt due to the air is flowing.
As he is breathing, a certain boy is approaching a girl.

"Yaa, kitten-chan, can I have your namae?"
"S, su, suteki~. Ah, hai. Fuurawan desu."
"Fuurawan-chan, huh. What a kirei no namae. By the way, watashi no namae is Badz Zheengan. Watashi wa Son of a Beach. Watashi came from The Pangea Selatan. Diligent in setsuyaku. Ketsueki type is I, I for Ikkehmen. Watashi no hobby wa breathing. Yoroshiku."
"Yoroshiku, Badz Zheengan-san."
"Fuurawan-chan, watashi no yubi to kimi no chawan, let's have made karera meet and unite."
"Hai."
"Watashi-tachi will have much tanoshi."

They have a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok.
When they have done of their a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok, then they re-doing again.
When they finished again, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

"Fuurawan-chaaannn!!! Ikanaide!!!!."
"Gomen ne, Bujang-kun."
"Dameee, Fuurawan-chaannnn!!!"
"Sayonara, Bujang-kun."