Tearmoon Empire Story I - Bab 40

Settings:
Tearmoon Empire Story (WN)
Lakon 1 - Tuan Putri Yang Terpancung


Src: https://ncode.syosetu.com/n8920ex/42




40 - Manuver rahasia sang pelayan - Bagian 3


"Kalau tidak salah, anda adalah Keithwood, bukan?"
"Suatu kehormatan untuk dapat diingat oleh anda, pendamping Tuan Putri Mia, Anne."

Keithwood lalu pengalihkan pandangannya menuju Liora, sambil tidak menanggalkan senyumannya.

"Jadi, apakah nona muda di sebelah sini juga dari Kekaisaran?"
"Ah, ya, benar. Ummm, dia adalah pelayan dari Putri Count Rudolfon Hendo...."
"Liora Roule. Tolong, Selamatkan, Nona Tiona."

Setelah mendengarkan apa yang terjadi, Keithwood melipat lengannya dan bergumam.

"Hmmmm, dua penjaga ya. Ada berapa yang di dalam?"
"Tidak, Tahu. Tapi, Yang mengunci, Empat, Laki-laki, Perempuan."
"Itu berarti, mereka memperhatikan bahwa kamu tidak ada dan mencari didalam, atau mereka hanya pergi dengan meninggalkan dua laki-laki itu ya. Yah, jika aku melihat ada wanita yang dalam kesusahan dan meninggalkan mereka, Yang Mulia Shion pasti akan murka. Maka saya akan membantu."
"Sung, guh? Tolong!"
"Tapi, Apa yang harus kita lakukan?"

Memancing mereka, lalu saat ada kesempatan...... Anne berpikir tentang rencana semacam itu, tapi....

"Ada apa? kita hanya akan membebaskan seorang putri bangsawan cantik dari cekeraman orang jahat. Hanya itu saja."

Mengatakan itu dengan nada riang, Keithwood lalu tersenyum garang.
Apa yang terjadi selanjutnya berlangsung begitu cepat sehingga Anne hanya mampu menyaksikan dalam keterpanaan.
Dengan senyap dan sekejap dia menuju ke para penjaga, Keithwood menghantamkan lututnya sekuat tenaga ke perut penjaga terdekat. Kemudian dia meraih tangan penjaga satunya yang terlalu terkejut tidak bisa bergerak, lalu membantingnya ke lantai.
Kejadian itu berlangsung sekejap mata.

"Ummm...... Apakah semua pelayan laki-laki bisa melakukan itu?"

Ketika Anne dengan bingung menanyakan pertanyaan itu, Keithwood hanya tersenyum pahit sambil mengangkat bahu.

"Yah, dalam kasusku, ada banyak keadaan. Lagipula, Orang yang saya layani adalah seseorang dengan keadilan yang tinggi."

Semantara itu, Liora bergegas berlari menuju pintu dan segera membukanya.

"Nona Tiona, Baik-baik saja!?"
"Liora? Apa kamu aman?"

Untungnya, Tiona, yang muncul dari dalam, tidak tampak terluka sedikitpun."

"Saya senang melihat anda aman. Nona Rudolfon."
"Kamu adalah..... Pelayan Putri Mia?"




"Ketika saya kembali ke kamar saya, gaun saya telah menghilang."

Menurut Tiona, saat dia dan Liora kembali ke kamar, kamar mereka sudah diobrak-abrik dan terdapat sepucuk surat yang tertinggal.
Tertulis pesan yang menyuruhnya untuk datang ke menara utara gedung akademi jika ia ingin gaunnya kembali.

"Hal semacam itu....., siapa sebenarnya yang melakukannya...."
"Mungkin, seseorang yang mengenal anda atau Yang Mulia Mia?"
"? Maksudnya?"
"Ini. Para penjaga diluar memilikinya."

Ditangan Keithwood ada sapu tangan yang tidak mungkin disalahkenali dengan lambang Kekaisaran Tearmoon terbordir diatasnya.

"Mungkinkah....."
"Ya, Saya pikir mereka adalah bangsawan kekaisaran."

Sangat mengejutkan untuk Anne. Dia yakin itu adalah perbuatan para putri bangsawan yang melecehkan Tiona dan Liora tempo hari.

"Saya diberitahu untuk tidak menghadiri pesta karena hanya akan mempermalukan bangsawan kekaisaran."

Bukan kemarahan, namun hanya ada kesedihan..... Tiona mengulurkan benda yang dipegang ditangannya.
Itu adalah gaun yang telah koyak tercabik-cabik.

".....Jahat sekali."
"Tapi, bahkan jika itu untuk satu gaun, bukankah itu terlalu sembrono? Saya tidak percaya seorang wanita akan datang ke tempat seperti ini."

Sambil mengeluh pahit, hanya sedikit, mata Keithwood menyipit. Namun sebaliknya, Tiona menggelengkan kepalanya sambil membalas tersenyum dengan pahit pula.

"Itu dikarenakan keluarga kami tidak cukup mampu untuk menyiapkan beberapa gaun."

Lalu dia menghela nafas seolah menyerah.

"Karena itu, Liora, jangan melakukan sesuatu yang nekad.... Kamu tidak perlu terburu-buru."
"Nona Tiona...."

Tiona menatap Liora yang sedang menggigit kecil bibirnya.
Anne tahu persis bagaimana perasaannya.
Jika dia berada dalam situasi yang sama..... Jika Mia-lah yang sedang terjebak, dia yakin dia pasti akan frustrasi.
Membuka telapak tangannya yang selama ini memnggenggam lembut.
Terdapat sejumlah uang yang dipercayakan Mia padanya.

"Liora, silakan pergi ke toko di kota dan belilah gaun. Ini uangnya...."

Tanpa ragu ia memberikan uang itu kepada Liora.

"I, Ni....?"
"Ini adalah seseuatu yang saya dapatkan dari Putri Mia."

Mia pasti akan melakukan tindakan yang sama...... Keyakinan Anne tidak tergoyahkan.

"Sementara pada waktu itu, Nona Tiona, mari perbaiki riasan anda. Riasan disekitar mata anda telah rusak tersapu air mata anda."

Saat Anne hendak bergerak, Keithwood tiba-tiba menghentikannya.

"Apa anda yakin? Anda adalah pelayan Yang Mulia Mia, apakah anda diperbolehkan membantu?"
"? Apa yang anda meksud dengan hal itu?"
"Yang Mulia Mia adalah seseorang yang duduk dipuncak masyarakat bangsawan Kekaisaran. Jika yang mengunci Nona Tiona adalah sesama bangsawan kekaisaran, bukankah, itu mungkin bahwa itu adalah suruhan Yang Mulia Mia?"
".....Eh?"



~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[End of Chapter]


Terima kasih telah membaca
Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.

Terima Kasih Telah Singgah!
😁👍

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung (Bisa Dana, Gopay)


If you'd like to and wouldn't mind,
you could support or traktir me on:

Post a Comment

0 Comments

At a certain time, there are creatures that walk by two feet. These creatures can be divided into two by gender. These creatures are surprisingly able to pick something using things called hands.
And on a certain day, two of these creatures meet.

"Halloo~ I am Bujangga, ndesu! Nice to meet you!"
"Y, yes. Nice to meet you too, I am Fuurawan."
"Fuurawan-chan ka? Ii no namae."
"S, sangkyu."

The two greet each other due of their faces are facing each other.
They speak, breathe, blink, sweat, and so.
And after a long time passes,

 "!?"
"Kyaa~ Bujang-kyun."
"Daijoubu ka? Fuurawan-chan."
"D, daijoubu... desu."
"Mmm."
"Doushita no?"
"Fuurawan-chan no kaori, suuuuggoku WANGY, hmmmmmppppsshhh ahhhh wangyyyy."
"Mou~ Bujang-kyun no eccchi~."

On a certain day, these two meet and have lunch because they are hungry.
The boy orders fried rice while the girl orders a serve of seasoned rice being processed by frying.
For the drinks, the boy orders hot chocolate while the girl orders a cup of chocolate that has not been cold yet.
They eat their food.
They also feed some spoons with each other.
They then having a leisure exchange.

"Ikeh, yaru?"
"Damee~"
"Ikeh!"
"..."
"Ikeh, tanoshii, kimochii, ore, ganbarimasu!!!"
"Mouu~"
"Dame ka?"
"..."
"Dame nanoka."
"Ee, haayaakuuu~"

The two of them are having exercise, training, and workout, then.
When they finished, then they restarted.
And when they finished, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

On the other occasion,
On a day that is not a night.
That day the sun is shining brightly because it's a day and 12:00 o'clock.
The day is bright and the sun has not been set yet.
The breeze can be felt due to the air is flowing.
As he is breathing, a certain boy is approaching a girl.

"Yaa, kitten-chan, can I have your namae?"
"S, su, suteki~. Ah, hai. Fuurawan desu."
"Fuurawan-chan, huh. What a kirei no namae. By the way, watashi no namae is Badz Zheengan. Watashi wa Son of a Beach. Watashi came from The Pangea Selatan. Diligent in setsuyaku. Ketsueki type is I, I for Ikkehmen. Watashi no hobby wa breathing. Yoroshiku."
"Yoroshiku, Badz Zheengan-san."
"Fuurawan-chan, watashi no yubi to kimi no chawan, let's have made karera meet and unite."
"Hai."
"Watashi-tachi will have much tanoshi."

They have a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok.
When they have done of their a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok, then they re-doing again.
When they finished again, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

"Fuurawan-chaaannn!!! Ikanaide!!!!."
"Gomen ne, Bujang-kun."
"Dameee, Fuurawan-chaannnn!!!"
"Sayonara, Bujang-kun."