Tearmoon Empire Story I - Bab 49

Settings:
Tearmoon Empire Story (WN)
Lakon 1 - Tuan Putri Yang Terpancung


Src: https://ncode.syosetu.com/n8920ex/51




49 - Putri Mia bukanlah sorang penyendiri


Mungkin ini mengejutkan, namun, Mia bukanlah sorang penyendiri. (PTW/N: "Bocchi")
Layaknya seorang Tuan Putri dari negara besar, Kekaisaran Tearmoon, ia selalu dikerubungi oleh sekelompok banyak gadis-gadis kroninya.
Dengan adanya kondisi larangan mengatakan apapun tentang Anne, jumlahnya tidak sebanyak dibanding pada garis waktu sebelumnya. Meski begitu, tetaplah tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa kelompok itu adalah faksi terbesar di kelas.
Saat ini, terdapat beberapa faksi di dalam kelas dengan faksi Mia sebagai faksi terdepan.
Entah mereka itu terkait afiliasi dengan klub-klub, kampung halaman, maupun koneksi, para siswa bekerja sama dan membentuk faksi dengan rekan-rekan yang sejawat dalam pemikiran dan minat.
Akan tetapi, ini adalah suatu kelumrahan, bahwa dalam lingkungan semacam itu pastilah ada orang yang merupakan sorang penyendiri, yang bukan bagian dari faksi seperti itu.
Dan di dalam kelas Mia, terdapat seorang gadis yang semacam itu.
Namanya adalah Chloe Folkrod. Dia adalah seorang gadis pemalu dengan rambut hitam lurus dan berkacamata tebal.

Bel berdering menandakan akan berakhirnya sesi kelas.

"Haaahh....."

Chloe menghela nafas panjang dan dalam saat para siswa lain meluapkan suara suka-cita dari mulut mereka.
Keluarganya adalah keluarga saudagar besar sampai taraf tertentu.
Baik sang ayah dan sang ibu merupakan pribadi yang sukses mendirikan bisnis keluarga dari karavan kecil hingga menjadi kongsi dagang dan mampu memperoleh gelar kehormatan. Akan tetapi putri mereka, Chloe, pada dasarnya adalah pribadi yang pendiam.
Awalnya dia agak pemalu, namun tingkat kepemaluannya semakin parah dengan ia dibawa ke berbagai tempat dan bertemu dengan berbagai macam orang.
Orang tuanya yang tidak tahan melihatnya terus seperti itu, menggunakan sejumlah besar dana dan koneksi untuk mendaftarkan Chloe ke Akademi St. Noel, institut pendidikan terbaik yang ada di benua itu. Namun, pendatang baru yang membeli gelar dengan uang, tersisihkan dari putra-putri bangsawan yang menjunjung tinggi garis keturunan dan tradisi.
Maka dengan itu, Chloe menjalani kehidupan akademinya dengan penuh kesendirian.
Bagi mereka yang dalam situasi semacam itu, waktu tersulit adalah selama sesi istirahat.
Chloe selalu bertanya-tanya bagaimana ia bisa menghabiskan waktunya dengan "menikmati obrolan bersama teman-teman".
Bantuan terbesarnya hanyalah buku yang ia bawa dari rumahnya.
Buku merupakan himpunan dari pengetahuan, dan pada dasarnya itu merupakan komoditi berharga yang bernilai tinggi. Komoditi itu telah lama menjadi andalan dari Kongsi Dagang milik Keluarga Folkrod, sehingga ia sudah familiar dengan buku.
Chloe membawa banyak buku ketika ia masuk ke akademi....

――Ini buku yang terakhir ya.......

Itu tidaklah mengherankan jika ia selalu membacanya setiap hari pada sesi istirahat, bahwa ia akan merampungkannya segera.

――Apa ya yang harus aku lakukan untuk besok....?

Masih ada kurang dari dua puluh halaman yang tersisa. Namun, tidak peduli seberapa lambatnya ia membaca, ia akan merampungkannya besok.

――Apakah aku harus memberanikan diri untuk berbicara dengan seseorang? Tidak, hal semacam itu, mustahil.

Jika dia harus memberanikan diri untuk menyapa, itu harusnya tepat setelah akademi dimulai. Dan dengan telah terbentuknya sejumlah faksi di kelas, itu sudahlah terlambat....

――Aku ingin lenyap saja.....

Dengan pemikiran semacam itu..... Chloe jatuh merosot meletakkan kepalanya diatas meja. Bukan karena dia sedih, namun air mata menitik jatuh dari matanya.
Kemudian saat itu, (PTW/N: postur murung diatas meja namanya apa ya? blank ga ada di pikiran sama sekali, bantu yak di komentar 😂😂)

"Hey, dirimu...."
"Hahh..."
"Hey, Bisakah kita bicara sebentar?"
"......Eh?"

Chloe mendongak dalam bingung.
Dari pandangannya yang sedang agak kabur, seorang gadis berdiri.

".........Eh?"

Chloe terkejut dan membeku.
Yang berada disana adalah sosok penguasa kelas, salah satu sosok terkemuka dalam angkatannya, Sang Yang Mulia, Tuan Putri dari Kekaisaran Agung.
Sosok itu adalah Mia Luna Tearmoon.

"Aa.....emmm, eee?"

Sementara Chloe terlalu bingung untuk merespon balik, Mia melihat buku yang berada di atas meja.

"Apa yang sedang dirimu baca?"
"Aa, ini, emmm...., ini adalah, buku bergambar tentang, flora gurun. Ini berisikantentang penjelasan bagaimana tanaman-tanaman itu mendapatkan air dan semacamnya, lalu....."

Itu adalah pertama kalinya ia mengalami percakapan yang layak sejak ia memasuki akademi ini. Chloe mengusahakan yang terbaik untuk memberi penjelasan pada Mia, ia mencondongkan tubuhnya kedepan sedikit.
Mia, yang mendengar penjelasannya itu, mengernyitkan alisnya,

".....Apakah itu, menarik?"
"Ya! .....Ah, bukan. Emm, Mungkin tidak terlalu menarik untuk dibaca. Buku ini menarik bagi saya, tapi......, mungkin tidak bagi yang lain......."
"Hnnn.... Dirimu nampaknya seorang yang banyak membaca buku, apakah dirimu pernah membaca buku dongeng atau semacamnya?"
"Ah, ya. Saya pernah. Saya menyukai cerita kisah percintaan antara seorang pangeran dan tuan putri dari negara kecil. Namun, semua yang sudah saya baca hanyalah buku yang saya bawa, jadi...."

Entah mengapa..... Mata Mia tampak berbinar sesaat. Seolah-olah seperti seekor kucing yang menemukan tikus....
Chloe tersentak. Dalam sekejap, Mia menangkap tangan Chloe seolah ia tiak akan membiarkannya lepas. Ia memasang senyum lebar diwajahnya lalu mengatakan,

"Diriku telah mencari seseorang seperti dirimu. Sudikah dirimu berkawan dengan diriku?"

Chloe memperoleh ajakan pertemanan yang tak terduga.



~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]


Terima kasih telah membaca disini
Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.

Terima Kasih Telah Singgah!
😁👍

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung


If you'd like to and wouldn't mind,
you could support or traktir me on:

Post a Comment

0 Comments

At a certain time, there are creatures that walk by two feet. These creatures can be divided into two by gender. These creatures are surprisingly able to pick something using things called hands.
And on a certain day, two of these creatures meet.

"Halloo~ I am Bujangga, ndesu! Nice to meet you!"
"Y, yes. Nice to meet you too, I am Fuurawan."
"Fuurawan-chan ka? Ii no namae."
"S, sangkyu."

The two greet each other due of their faces are facing each other.
They speak, breathe, blink, sweat, and so.
And after a long time passes,

 "!?"
"Kyaa~ Bujang-kyun."
"Daijoubu ka? Fuurawan-chan."
"D, daijoubu... desu."
"Mmm."
"Doushita no?"
"Fuurawan-chan no kaori, suuuuggoku WANGY, hmmmmmppppsshhh ahhhh wangyyyy."
"Mou~ Bujang-kyun no eccchi~."

On a certain day, these two meet and have lunch because they are hungry.
The boy orders fried rice while the girl orders a serve of seasoned rice being processed by frying.
For the drinks, the boy orders hot chocolate while the girl orders a cup of chocolate that has not been cold yet.
They eat their food.
They also feed some spoons with each other.
They then having a leisure exchange.

"Ikeh, yaru?"
"Damee~"
"Ikeh!"
"..."
"Ikeh, tanoshii, kimochii, ore, ganbarimasu!!!"
"Mouu~"
"Dame ka?"
"..."
"Dame nanoka."
"Ee, haayaakuuu~"

The two of them are having exercise, training, and workout, then.
When they finished, then they restarted.
And when they finished, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

On the other occasion,
On a day that is not a night.
That day the sun is shining brightly because it's a day and 12:00 o'clock.
The day is bright and the sun has not been set yet.
The breeze can be felt due to the air is flowing.
As he is breathing, a certain boy is approaching a girl.

"Yaa, kitten-chan, can I have your namae?"
"S, su, suteki~. Ah, hai. Fuurawan desu."
"Fuurawan-chan, huh. What a kirei no namae. By the way, watashi no namae is Badz Zheengan. Watashi wa Son of a Beach. Watashi came from The Pangea Selatan. Diligent in setsuyaku. Ketsueki type is I, I for Ikkehmen. Watashi no hobby wa breathing. Yoroshiku."
"Yoroshiku, Badz Zheengan-san."
"Fuurawan-chan, watashi no yubi to kimi no chawan, let's have made karera meet and unite."
"Hai."
"Watashi-tachi will have much tanoshi."

They have a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok.
When they have done of their a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok, then they re-doing again.
When they finished again, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

"Fuurawan-chaaannn!!! Ikanaide!!!!."
"Gomen ne, Bujang-kun."
"Dameee, Fuurawan-chaannnn!!!"
"Sayonara, Bujang-kun."