[ID] Fixed Damage - Bab 15 & 16

Settings:
Koibito o Netorare, Yuusha Party Kara Tsuihou Sa Retakedo, EX Skill [Kotei Dameeji] ni Mezamete Muteki no Sonzai ni. Saa, Fukushuu o Hajimeyou.

Lakon 2 - Darkness dan Si Saintess


Src: syosetu




15 - Hari Parade



<SISI BARNEZ>

Sosok Irina, baginya dia adalah cinta pertamanya.

Dia adalah wanita yang ideal.

Kepribadian lembut yang tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun.
Dengan penampilannya yang angun dan cantik.

Saat pertama kali bertemu dalam misi pengawalan, seketika hatinya terpincut.
Saintess murni dengan cepat beralih dari pujaan menjadi target cinta untuknya, yang merupakan orang berkedudukan tinggi di Ordo Ksatria Suci.

Dan si Saintess juga menanggapi harapanya.

Dia, langsung terpikat pada Irina.
Hubungan antara pasangan muda berkembang dengan cepat dan segera menjadi hubungan antara seorang pria dan seorang wanita.

Di depan umum, Irina disebut-sebut sebagai kekasih sang Hero, namun dia mengatakan kepadanya bahwa itu hanyalah kesalahpahaman.
Pahlawan itu hanyalah seorang teman, dan hanya dialah seorang yang dia cintai.

Hatinya melonjak.
Dia ingin memberikan tubuh dan hatinya demi Irina, dan dia akan melakukan apa saja.

Dan kemudian, dia bertindak seperti yang dikatakan oleh Irina.
Agar dia naik ke tingkatan kependetaan tertinggi, dia bekerja untuk menjebak mereka yang mungkin menghalangi jalannya.
Tidak hanya sekali atau dua kali, tapi terkadang dia bahkan melakukan pekerjaan kotor seperti pembunuhan.

Dia, sang Saintess, pantas menjadi Supreme Priest.
Kemudian dia harus menghilangkan rintangan yang menghadang.

(Meski begitu, Irina membuangku.)

Ciuman yang kami bagikan berulang kali, apakah itu hanya kedok?
Apakah kata-kata cinta yang kita bisikkan satu sama lain di atas ranjang itu kebohongan?

Dan karena dia sudah tidak berguna lagi, Irina membuangnya.
DIa teringat citra saat Irina menempel ke Supreme Priest di depan matanya.

(Bagaimanapun, dia hanya memanfaatanku sejak awal)

Sebagai alat yang mudah ditangani baginya untuk naik dalam jajaran kependetaan.

Tidak bisa dimaafkan.
Wanita yang menginjak-injak hatinya.
Dengan ringannya memanfaatkan orang lain untuk kursi Supreme Priest, wanita itu.

Parade indah sedang berlangsung di depan matanya.

Mengendarai di kuil portabel mewah adalah Irina, mengenakan jubah Supreme Priest.
Kerumunan berkumpul dan bersorak ketika mereka melihat Saintess yang muda dan cantik.

Memang, hanya luarnya saja yang bagus.
Ketika dia melihat ke arah itu, dia sangat frustasi sehingga cukup menyiksa dadanya.

(Jingaaann, aku akan menunjukkannya sialan! Kau akan mendapatkan ganjaran, Irina!)

Dia mendorong kerumunan dan berjalan menuju saintess itu.


※ 


Di ibukota kerajaan Ralpha.
Usai acara pelantikan Irina, pawai pun berlangsung.

Aku dan Shea sedang menonton pawai di tengah keramaian.

Kalau begitu, kapan aku harus mengambil tindakan, ya──.
Ketika aku berpikir, aku mengalihkan pandanganku ke kerumunan.

"Aneh sekali, dia itu."

Dia adalah seorang pria muda yang rupawan.
Sesuatu seperti kabut hitam menempel di tubuhnya yang terlatih.

["Aku bisa melihat kebencian dan keputusasaan yang cukup tinggi dari sosoknya."]

Aku mendengar suara [Darkness] di benakku.
Tidak biasa baginya untuk mengatakan komentar seperti itu.

["Ini sepertimu dulu ...... Tidak, Belum seperti milikmu, jumlah itu tidak sebesar milikmu"]

[Darkness] membalas dengan suara seolah dia sedang tersenyum.

["Dia mungkin telah dikhianati dan hatinya diinjak-injak, sama sepertimu."]
"Sama sepertiku ...... ya"
"Eh?"

Shea sepertinya mendengar gumamku, dan dia berbalik.
Tidak, sekarang dia bisa mendengar [Darkness] saat dia menjadi [Subordinate]-ku.

"Pria itu berlari melewati kerumunan. Dia terlihat sangat aneh."

Kabut hitam menjadi lebih pekat.

Di bawah pengaruh [Darkness], aku bisa melihat secara samar-samar "emosi negatif", seperti kebencian dan dendam orang lain.
Aku tidak dapat memvisualisasikannya kecuali mereka memiliki "emosi negatif" yang kuat.

Itu tampak seperti kabut hitam sekarang.

"IRINAAAAAAAAA!"

Pemuda itu tiba-tiba berteriak.
Pada saat yang sama menendang tanah dan menerobos.

Dia cepat──.
Dia masih dibawah dari mantan anggota partyku Riot, Fara dan Margo, tapi gerakannya berada di tingkat atas prajurit atau ksatria.
Dia mendorong masuk ke arah Irina dan yang lainnya dengan kecepatan seperti angin.

"Apa, apa yang, kau!?"
"Lindungi Saintess-sama!"

Ordo Ksatria Suci Ralpha yang menjaga kuil portabel menghunus pedang mereka serempak.

".....!? Kapten Barnez, kenapa──"

Kata salah satu ksatria suci.

"Jangan menghalangi!"

Seorang pria bernama Barnez mengayunkan pedangnya.

Darah menetes.
Barnez membunuh tiga ksatria suci seketika.
Satu dan dua lagi dengan tebasan baliknya.

Kuat....!

Hanya dia sendirian membuat para Ksatria Suci kewalahan.
Barnez, yang membunuh lima orang dalam waktu singkat, semakin mempercepat.

"Padahal aku selalu mencintaimu! Padahal aku hanya memikirkanmu! Kenapa kau mengkhianatiku, Irina!"

Barnez mendekati kuil portabel Saintess, sambil berteriak kesal.

"Cih, Dia akan mendahuluiku──."

Aku benar-benar tidak sabar.

Target balas dendam yang telah kukejar selama dua tahun, akan dicuri oleh oang lain──.
Tetapi kemampuan fisikku tidak dapat menghentikannya.

Pertama-tama, jika aku bergerak dalam jangkauan efektif skill, Irina akan langsung mati.
Maka tujuanku tidak dapat terpenuhi.

Harapanku bukan untuk kematian wanita itu dengan begitu sederhana dan mudahnya.
Itu karena, rasa sakit, penyesalan, dan keputusasaan di akhir, adalah penghakiman atas balas dendam──.

"Shea, hentikan dia!"

Aku memerintah ksatria perempuan [Subordinate]-ku.

"Tolong serahkan pada saya, Chrome-sama── [Acceleration]"

Shea mengangguk dengan hormat dan berlari melesat seperti anak panah.



[Akhir Bab]




16 - SIMP-ulannya adalah darah segar



"[Acceleration]"

Begitu Shea menggumamkannya, gerakannya berubah menjadi afterimage.

Jauh lebih cepat dari pria yang aku sebutkan sebelumnya.
Kecepatannya seperti kilat, sebanding dengan Riot atau anggota Hero Party lainnya──atau mungkin melampaui mereka.

Tetap saja, bisakah dia tepat waktu?

Barnez sudah mendekati beberapa meter didepan kuil portabel tempat Irina berada.
Jarak dengan Shea sekitar 20 meter.

"Sia-sia saja, wanita itu milikku──."

Aku maju secara refleks.
Namun, kakiku yang melemah begitu lemahnya sehingga aku hanya bisa bergerak perlahan.

"Sialaaaaannnn ......!"

APi balas dendam yang telah membara selama dua tahun.
Apakah dengan mudah dicuri oleh pria lain?

Mungkin dia punya dendam pada Irina.
Kau mungkin mengalami kemarahan, kebencian, atau keputusasaan.
Tapi tetap saja, akulah──.

"Orang itu milikku ......!"
"Apa yang sedang terjadi?"

Irina turun dari kuil portabel.

Cantik seperti biasa, dia jauh lebih cantik dari dua tahun lalu.
Cantik sekali, murni seperti seorang dewi.

Memang, layaknya seorang saintess.
...... Namun, hanya penampilannya saja.

"Barnez, kenapa kamu melakukan ini?"

Irina tidak mengubah ekspresi wajahnya bahkan didepan pria dengan nafsu membunuh itu.

"I, itu ..... itu salahmu!"

Barnez berteriak dengan suara gemetar.
Dia menghunuskan pedangnya ke depannya,

"Aku hanya memikirkanmu dan mempersembahkan segalanya! Bahkan aku telah menodai tanganku dengan pekerjaan kotor, seperti yang kau katakan! Tapi begitu kau mendapatkan status Supreme Priest, kau dengan mudah membuangku? Jadi, apakah aku hanya sekedar alat untukmu!?"

Dia memuntahkan segalanya .

Kerumunan massa menjadi berisik.

"O, oi, apa yang dia bicarakan ......?"
"Saintess-sama telah, melakukan hal yang begitu mengerikan ...?"
"Tidak mungkin, lihatlah Irina-sama. Tidak mungkin seorang wanita suci dan sakral bisa melakukan hal yang begitu mengerikan."

Suara mereka yang bingung dengan kata-kata Barnez segera ditutup oleh mereka yang membantahnya.

"Bagaimanapun, oposisi dalam kultus mencoba menanamkan citra kotor pada Saintess-sama."
"Betul sekali, Irina-sama adalah saintess sejati, pemurah pada siapapun!"
"Saintess-sama! Saintess-sama!"
"Saintess-sama! Saintess-sama!"

Sorak-sorai nyaring segera naik.

"...... Yah, ternyata seperti ini ya"

Hanya luarnya saja yang benar-benar bagus, Irina itu.

Kerumunan sekitar benar-benar sekutu "Saintess".
Di sisi lain, Barnez telah dicap sebagai orang yang tercela, yang berusaha merusak reputasinya dengan fakta yang sama sekali tidak benar.

"... Shea, tunggu sebentar."

Aku memanggilnya.
Namun, tanpa mengatakan itu──Shea sudah membaca suasana dan berhenti.

Namun, dia tampaknya tetap menjaga kewaspadaannya sehingga ia bisa menghentikan Barnez kapan saja.

Aku juga, meski sedikit aku harus lebih dekat sekarang.
Aku maju dengan langkah lemah.

Sementara itu, kerumunan mulai mengutuk Barnez.

"Orang pengecut yang mencoba menistakan Saintess-sama!"
"Siapa yang membayarmu!"
"Pulang, pulang saja!"

Dia mulai dibentak dan dilempari batu.

"Kuh ...!"

Seperti yang diharapkan, Barnez memasang wajah tidak sabar.

Dia ingin mengekspos "kebusukan" Irina di depan umum.
Faktanya, mengingat apa yang telah dia lakukan padaku, apa yang dikatakan Barnez kemungkinan besar adalah kebenaran.

Tapi hampir semua orang di kerumunan tidak tahu "wajah belakang" Irina.
Mereka tidak bisa mempercayai kata-kata Barnez.
Lalu,

"Mohon hentikan, anda sekalian."

Irina mengendalikan kerumunan yang memanas itu.

"Sepertinya dia sedang dibawah kendali mantra. Fakta bahwa itu adalah keributan tentang kejadian yang tidak berdasar dan mencela saya ini, pengaruh itu adalah──menjebaknya di dalam hati yang jahat."

Irina membuka lengannya dan berkata kepada orang banyak.

"Ooh, malang sekali. Atas nama Saintess Irina──Saya akan menyembuhkanmu sekarang."
"Ap, apa-apaan tindakan murni itu!"

Barnez menjerit karena marah.

──Tidak, dia mencoba menebasnya.

Gerakannya berhenti tiba-tiba.

"Guh..... A, aku tidak bisa bergerak ...!?"
"Ya, sekarang sudah tidak apa-apa."

Irina mengulurkan tangan kanannya ke arahnya.

"Ya Tuhan, Tolong berikan keselamatan untuk jiwanya──."

Pupil matanya bersinar secara misterius ketika dia merapal mantera

"Itu adalah──"

Aku menahan napas.

Apa yang baru saja Irina lemparkan adalah sihir pendeta tingkat tinggi.
Dan efeknya adalah──.

"Uugh ... ap, apa yang kau lakukan padaku ...?"

Ekspresi Barnez berubah total.
Dia tampak seperti objek berhantu.

Wajahnya yang sebelumnya yang penuh dengan kemarahan dan kebencian pada Irina benar-benar lenyap.

"Apakah kamu sudah tenang?"

Irina tersenyum cerah.

"U, uugh ... apa yang telah aku lakukan pada Saintess-sama ...... aah ...!"

Barnez berlutut di tanah.

"Saya sangat menyesal, semuanya! Saya tidak mengatakan apa-apa selain omong kosong! Tidak mungkin Irina-sama melakukan hal yang begitu mengerikan!"

Barnez berteriak pada kerumunan, mengubah sikapnya kontras.

"Sepertinya kamu terjebak oleh mantra dalam pertarungan melawan penyihir ... Perilaku yang sangat memalukan bagi seorang ksatria suci ...... aah"

Dia mengerang dengan suara kesedihan.

"Irina-sama! Dosa mengacungkan pedangku padamu, saya akan menebusnya dengan nyawaku sendiri!"

Sambil meneriakkannya, Barnez──.

Dia menaruh pedangnya ke leher dan menggorokkannya segera.
Ksatria muda itu jatuh di tempat dengan darah segar mengalir keluar.

"Apa itu!"

Irina membuat suara sedih.

Tapi aku tidak melewatkannya.
Senyum tipis muncul di bibir Irina.

Mantra──yang baru saja dia ucapkan.
Adalah mantra terlarang pendeta yang mencuci otak dan membuat subjek melukai diri sendiri.

Mantra kelas super tinggi yang hanya bisa digunakan oleh Irina, seorang high priest.

"Setidaknya, istirahatlah dengan damai."

Irina bergumam dengan ekspresi sedih dan mengucapkan mantra penyembuhan.

Pendarahan dari leher Barnez sedikit melemah.
Tapi itu tidak menghentikan pendarahannya.

Itu hanya pose untuk ditampilkan pada kerumunan.
Barnez berada dalam luka fatal dan tidak bisa lagi dapat ditolong dengan mantra penyembuhan tingkat lanjut.

"Aa ... gh ... Iri ... na ..., A ... ku"

Barnez mengerang dengan suara samar.

Pada akhirnya, apakah dia mendapatkan kembali sedikit kewarasannya.
Atau mungkin──?

Tangannya jatuh tanpa kekuatan.
Dan tidak lagi bergerak.

.....Dia mati ya.

Rasa lega karena dia tidak membunuh target balas dendamku, dan kasihan padanya.
Di dalam diriku, dua emosi itu muncul pada saat bersamaan.

──Setidaknya tidurlah dengan tenang, Barnez.
Aku bergumam di dalam hatiku.

"Penyesalanmu akan segera terbersihkan"

Tentu saja dengan tanganku ini──.



~"(This is a Translation Content of pemudatunawisata.my.id. so, read only on my site)"~

[Akhir Bab]


Terima kasih telah membaca disini
Bila ada salah-salah kata, dsb. bisa beritahu di komentar.

Terima Kasih Telah Singgah!
😁👍

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak berupa komentar
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mendukung


If you'd like to and wouldn't mind,
you could support or traktir me on:

Post a Comment

0 Comments

At a certain time, there are creatures that walk by two feet. These creatures can be divided into two by gender. These creatures are surprisingly able to pick something using things called hands.
And on a certain day, two of these creatures meet.

"Halloo~ I am Bujangga, ndesu! Nice to meet you!"
"Y, yes. Nice to meet you too, I am Fuurawan."
"Fuurawan-chan ka? Ii no namae."
"S, sangkyu."

The two greet each other due of their faces are facing each other.
They speak, breathe, blink, sweat, and so.
And after a long time passes,

 "!?"
"Kyaa~ Bujang-kyun."
"Daijoubu ka? Fuurawan-chan."
"D, daijoubu... desu."
"Mmm."
"Doushita no?"
"Fuurawan-chan no kaori, suuuuggoku WANGY, hmmmmmppppsshhh ahhhh wangyyyy."
"Mou~ Bujang-kyun no eccchi~."

On a certain day, these two meet and have lunch because they are hungry.
The boy orders fried rice while the girl orders a serve of seasoned rice being processed by frying.
For the drinks, the boy orders hot chocolate while the girl orders a cup of chocolate that has not been cold yet.
They eat their food.
They also feed some spoons with each other.
They then having a leisure exchange.

"Ikeh, yaru?"
"Damee~"
"Ikeh!"
"..."
"Ikeh, tanoshii, kimochii, ore, ganbarimasu!!!"
"Mouu~"
"Dame ka?"
"..."
"Dame nanoka."
"Ee, haayaakuuu~"

The two of them are having exercise, training, and workout, then.
When they finished, then they restarted.
And when they finished, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

On the other occasion,
On a day that is not a night.
That day the sun is shining brightly because it's a day and 12:00 o'clock.
The day is bright and the sun has not been set yet.
The breeze can be felt due to the air is flowing.
As he is breathing, a certain boy is approaching a girl.

"Yaa, kitten-chan, can I have your namae?"
"S, su, suteki~. Ah, hai. Fuurawan desu."
"Fuurawan-chan, huh. What a kirei no namae. By the way, watashi no namae is Badz Zheengan. Watashi wa Son of a Beach. Watashi came from The Pangea Selatan. Diligent in setsuyaku. Ketsueki type is I, I for Ikkehmen. Watashi no hobby wa breathing. Yoroshiku."
"Yoroshiku, Badz Zheengan-san."
"Fuurawan-chan, watashi no yubi to kimi no chawan, let's have made karera meet and unite."
"Hai."
"Watashi-tachi will have much tanoshi."

They have a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok.
When they have done of their a wik wok awok koakoawaok akoawoakakwa kawkaowaoaok, then they re-doing again.
When they finished again, the boy pleaded for the second.
Then when they finished, this time in the girl who asked the third.
And when they finished, the boy once again pleaded for the fourth.
Then when they finished, the girl also once again asked for the fifth.
And so on.

◆◆◆

"Fuurawan-chaaannn!!! Ikanaide!!!!."
"Gomen ne, Bujang-kun."
"Dameee, Fuurawan-chaannnn!!!"
"Sayonara, Bujang-kun."